BIBLE DEVOTIONS

25 February 2025

By Steve Werlin 


Gembala dalam Alkitab


Menggembalakan merupakan pekerjaan umum di Near East kuno, sehingga metafora Alkitab yang menggambarkan Tuhan dan Yesus sebagai gembala akan mudah dipahami oleh para pembaca Alkitab terdahulu.

Sejak milenium ketujuh SM, manusia telah menjinakkan domba dan memanfaatkan daging, susu, dan wolnya. 

Bersama dengan kambing, sapi, dan babi, mereka telah lama menjadi bagian integral dari ekonomi Palestina kuno. 

Teks-teks Alkitab menyimpan banyak bukti untuk tradisi penggembalaan yang sudah berlangsung lama di antara orang-orang paling awal dalam Alkitab. 

Tokoh-tokoh Alkitab yang terkenal—seperti Habel, Abraham, Lot, Laban, dan Musa—menggembalakan domba, sering kali sebagai kontras dengan yang lain, seperti Kain, "penggarap tanah" (Kej 4:2). 

***

Dalam beberapa kasus, referensi tentang penggembalaan memberikan rincian yang bermanfaat tentang dunia sosial ekonomi para penulis Alkitab. 

Misalnya, dalam Yohanes 10:3, deskripsi Yesus tentang kandang domba mengandaikan area ternak komunal. 

Dalam kasus apa pun, pembaca kuno akan dengan mudah memahami referensi Alkitab apa pun tentang penggembalaan domba (misalnya, dalam Yohanes 10 dan Lukas 2), karena hal itu mencerminkan realitas kehidupan sehari-hari. 


***

Pada zaman Yesus, populasi Palestina telah membengkak di bawah kekuasaan Romawi, dan sebagian besar penduduknya mencari nafkah melalui peternakan atau pertanian. 

Sebagian besar gambaran visual Lukas 2—seperti ladang-ladang di sekitar desa-desa dan palungan kelahiran Yesus—sudah dikenal oleh pembaca langsung penulis. 

Demikian pula, penggunaan gembala dalam Lukas sebagai penerima berita dari malaikat heraldik (berbeda dengan orang majus dalam Matius 2) cukup tepat. 


***

Para gembala dalam kisah kelahiran Yesus lebih jauh menekankan asal-usul Yesus yang sederhana, karena menggembalakan domba dianggap sebagai pekerjaan tidak terampil dan diturunkan ke lapisan masyarakat yang lebih rendah.

Meskipun status yang lebih rendah dikaitkan dengan penggembalaan, Alkitab biasanya menyoroti gembala dan kawanannya dengan metafora positif. 


***

Dalam Kejadian 49:24, misalnya, Allah secara metaforis disebut sebagai "gembala," tetapi tanpa elaborasi apa pun. 

Penjelasan yang lebih rinci tentang metafora Tuhan sebagai gembala dapat ditemukan dalam Yes 40:11, di mana Tuhan digambarkan sebagai gembala yang lembut yang peduli terhadap umat-Nya, kawanan domba yang lembut. 

Demikian pula, penulis Mazmur 23 yang terkenal menyatakan, “Tuhan adalah gembalaku” yang melindungi kawanan domba-Nya dari kejahatan.

Gambaran Tuhan sebagai gembala-pelindung ini tidak diragukan lagi memengaruhi deskripsi Yesus sebagai “gembala yang baik” yang “memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” dalam Yohanes 10:1-42. 

Sebaliknya, bagian itu mengutuk “orang-orang upahan” yang menggembalakan domba tetapi tidak peduli dan melindungi mereka. 

“Orang-orang upahan” itu mungkin merujuk pada kepemimpinan imamat Yahudi dan orang Farisi di Yerusalem. 

Bagian ini banyak mengambil dari Yehezkiel 34, di mana Allah, berbicara melalui nabi, mengkritik "gembala Israel," yaitu, raja-raja dan bangsawan, karena gagal merawat "domba-domba" mereka, yaitu, orang banyak—dan karena itu Allah sendiri harus mengambil peran sebagai gembala. 

Yehezkiel 34:23-24 selanjutnya menjanjikan seorang "gembala" keturunan Daud, yang akan Allah tetapkan untuk merawat domba-domba.


***

Penggambaran Yesus sebagai gembala yang baik muncul sejak awal dalam seni Kristen, mungkin sejak abad ketiga, di katakombe Roma. 

Bentuknya—pada dasarnya seorang pemuda dengan seekor domba di pundaknya—dipinjam dari kriophoros, sebuah figur yang dikenal dalam seni Yunani setidaknya sejak abad keenam SM. 

Akibatnya, sulit untuk membedakan kapan sebuah gambar adalah kriophoros dan kapan gambar itu dimaksudkan untuk menggambarkan Yesus. 

Ini mungkin merupakan upaya yang disengaja untuk mengambil alih citra, atau seniman Kristen mungkin hanya menggunakan motif yang familiar bagi audiens mereka, tanpa motif tersembunyi. 

Berabad-abad kemudian, tentu saja, seni Kristen menghasilkan lebih banyak seni orisinal dalam penggambaran Lukas 2 secara khusus, termasuk apa yang disebut pemberitaan kepada para gembala dan pemujaan terhadap para gembala.


:)