ilustrasi klasik Onesimus bertemu dengan Rasul Paulus, menggambarkan momen ketika Onesimus bertobat dan Paulus mengajarinya dengan penuh kasih.



BIBLE DEVOTIONS

14 January 2025

By Demetrius K. Williams 


Onesimus


Onesimus adalah seorang budak yang melarikan diri dari pemiliknya, Filemon, yang merupakan rekan Paulus.


Dalam Surat kepada Filemon, Paulus menyebutkan bahwa ia telah mempertobatkan seorang bernama Onesimus saat di penjara (ayat 10). 

Siapakah orang ini, dan mengapa ia begitu berharga sehingga ia, di antara semua orang yang diperbudak dalam lingkaran misionaris Paulus, menerima campur tangan pribadi Paulus? 

Apakah Paulus memohon belas kasihan atas nama seorang budak yang melarikan diri, atau adakah cerita lain?


Siapakah Onesimus?

Paulus menyebut Onesimus sebagai "anaknya" dan mengatakan bahwa ia menjadi "ayah" Onesimus saat di penjara (ayat 10). 

Bagaimana Onesimus bisa hadir bersama Paulus di penjara tidak diungkapkan. 

Penafsiran tradisional menyatakan bahwa Onesimus adalah seorang budak yang melarikan diri yang mencuri sebagian harta milik Filemon (ayat 15, 18) dan berakhir di penjara bersama Paulus. 

Penafsiran lain adalah bahwa Onesimus menyadari bahwa Paulus adalah teman Filemon dan sengaja melarikan diri ke Paulus di penjara setelah membuat marah tuannya, Filemon, sehingga rasul itu dapat menjadi perantara baginya.  

Saran ketiga adalah Onesimus diutus untuk melayani Paulus di penjara, baik oleh Filemon maupun oleh jemaat. 

Usulan ini didukung oleh Surat kepada Jemaat Filipi, di mana Epafroditus diutus untuk melayani Paulus di penjara atas nama jemaat Filipi (Flp. 2:25–30).


Apa yang Paulus minta Filemon lakukan untuk Onesimus?

Apa pun keputusannya, Paulus meminta agar Filemon melakukan "perbuatan baik" (ayat 14) untuk Onesimus karena status barunya sebagai orang percaya, yang biasanya Paulus sebut sebagai "di dalam Kristus." 

Memang, inilah alasan utama surat itu. Paulus tidak menyatakan dengan tegas apa permintaan ini. 

Banyak bacaan bergantung pada penafsiran ayat 16, di mana Paulus memberi tahu Filemon untuk menerima Onesimus kembali, "bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari sekadar hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan" (NRSV).  

Apakah Filemon akan menerima Onesimus kembali sebagai "saudara di dalam Kristus" sementara status Onesimus sebagai budak tetap tidak berubah? Apakah ia akan membebaskan Onesimus untuk melanjutkan pelayanannya kepada Paulus di penjara (ayat 13-14)? Atau apakah Paulus mengusulkan agar Filemon membebaskan Onesimus, yang sekarang menjadi "saudaranya" di dalam Kristus (ayat 16, 17, 21), sehingga status Onesimus secara hukum diubah dari budak menjadi orang merdeka? Bahasa Paulus yang ambigu telah membuat penafsiran surat ini begitu menantang. 

Namun, bahasa deskriptif Paulus yang digunakan dalam pembahasannya tentang Onesimus dipenuhi dengan terminologi yang menawan yang meningkatkan nilai Onesimus sebagai pribadi dan mitra dalam pelayanan.


Mengapa Paulus campur tangan untuk Onesimus?

Tidak jelas mengapa Onesimus menerima perhatian khusus. Namun, Paulus menggunakan plesetan pada nama Onesimus untuk menyatakan klaimnya. 

Onesimus berarti "berguna."  Paulus berkata kepada Filemon bahwa Onesimus sebelumnya “tidak berguna (achrÄ“stos) tetapi sekarang ia sungguh berguna (euchrÄ“stos) baik bagimu maupun bagiku” (ayat 11). 

Kegunaan Onesimus bergantung pada status barunya di dalam Kristus: sebelumnya ia “tanpa Kristus” (a = “tidak” dan a-chrÄ“stos terdengar seperti Christos), tetapi sekarang ia berguna di dalam Kristus (eu-chrÄ“stos; eu = “baik, baik” di dalam Kristus). 

Tampaknya Surat Paulus kepada Filemon berhasil membuktikan kegunaan Onesimus untuk pelayanan karena seorang individu bernama Onesimus disebutkan dalam Kol 4:9, di mana ia disebut “saudara yang setia dan terkasih.” 

Selain itu, dalam Suratnya kepada Jemaat di Efesus, uskup dan martir awal abad kedua, Ignatius dari Antiokhia, dengan bersemangat menyebutkan seseorang bernama Onesimus, yang adalah uskup gereja di Efesus.  

Apakah semua individu ini adalah orang yang sama masih diperdebatkan, namun gagasan bahwa status seseorang di dalam Kristus dapat mengalahkan status seseorang di dunia ini sangat menginspirasi.


:)